Fenomenologi Kisah Cinta
Saya baru merasakan betapa pedihnya patah hati, rasanya tidak bersemangat untuk hidup, rasanya ingin keluar dari muka bumi, rasanya ingin menghilang dari peradaban. Ukuran cinta memang tdk bisa diprediksi, yang aku rasakan melebihi batas cakrawala alam semesta.
Mungkin banyak diluar sana yang pernah mengalami patah hati sampai bunuh diri, saya rasa tindakan ini muncul dimana seorang yang tulus mencintai tanpa ada unsur apapun dipatahkan hatinya. Kekuatan cinta yang tulus memang efek sampingnya melebihi narkoba, dia mampu bertindak semaunya tanpa mempertimbangkan kelayakan hidupnya.
Perempuan yang aku tuju.
Matamu mencerminkan kebahagiaan,
langkahmu mencerminkan perjuangan,
nafasmu mencerminkan kesemangatan,
rintisan do'amu mencerminkan kebijaksanaan, sikapmu mencerminkan ketaqwaan.
Kau laksana samudera kemaslahatan.
Dengan ajakanku menjemputmu seraya berjalan menuju pintu kebahagiaan, kamu secara tegas menjawabnya "tidak boleh ganggu aku"
Dengan ajakanku menjemputmu seraya mencari kehidupan, kamu secara tegas menjawabnya "aku punya pilihan lain"
Dengan ajakanku menjemputmu seraya menikmati keindahan, kamu secara tegas menjawabnya "aku punya prinsip dengan landasan kesuksesan karir"
Dengan ajakanku menjemputmu seraya memperkuat prinsip bersama, kamu secara tegas menjawabnya "maa fi qobli goirullah"
Ini bukan dongen sebelum tidur, ini adalah jawaban yang buktinya jelas dicatatan whatsup. Aku berusaha memastikan bahwa, akulah lelaki yang mencintaimu lebih dari lelaki yang sama mencintaimu, akulah lelaki yang siap berkorban demi kepentinganmu, akulah lelaki yang siap berjuang demi membahagiakanmu.
Dengan jawaban-jawabannya yang mematahkan hatiku, saat itu pula tetesan airmata ini mulai membasahi pipiku, tetesan airmata yang tulus ternyata dibalas dengan kenaifan biologis.
Tapi tidak mengapa, aku akan selalu mendoakanmu demi kebahagiaanmu....
"semoga hati ini bisa terobati"
Komentar
Posting Komentar
Khoirunnas 'anfauhum linnas