Kontemplasi Malam

Melihat sgala realitas, siapa yg patut dipersalahkan ?  Sepertinya kita enggan menyalahkan siapapun, entah itu negara, pejabat, penegak hukum, polisi atau bahkan Tuhan sekalipun. Kita layak menyalahkan diri sendiri, karena dlm kenyataan, diri sendirilah yg sering menjadi "Tanah bagi Tumbuh suburnya penyakit jiwa dlm masyarakat". Kita tdk lgi peduli dgn kerut-kerut pedih wajah para pemulung, kita sudah enggan melemparkan recehan utk para pincang diperempatan jln dan anak" yg tk terurus. Org" tersisih dri kemegahan kota, serta ketimpangan" lain yg saking banyaknya, ia tdk lagi di anggap hal aneh yg memprihatinkan. Sebaliknya, kita justru semakin flying without wings dgn kesenangan tentatif yg hanya dipruntukan hawa nafsu. Kita terjebak dgn jargon" hedonistik, pradigma destruktif, figur dagelan dibalik kedok modernitas dan kemajuan, yg sebenarnya tdk lain hanyalah gejala sindrom westoxication, budak para penjajah. Sementara itu, kerumunan org sering ditemukan dlm arena" negatif, lengkap sudah kehancuran masyarakat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DESAS DESUS PERGERAKAN

JURISPRUDENSI ISLAM MINORITAS

Rapat Tahunan Anggota Rayon (RTAR) Syari'ah dan Hukum 2019